Sabtu, 28 Mei 2011

DASAR DASAR PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH GURU


1. Pendahuluan

Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu ciri pokok kegiatan di dunia keilmuan. Karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni yang ditulis dan dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati dan ditetapkan.
Proses kegiatan ilmiah diawali dari kebutuhan seseorang untuk memecahkan suatu masalah. Namun, tidak semua masalah harus dipecahkan dengan cara atau metode ilmiah. Secara umum ada dua cara berpikir yang biasa dipakai untuk memecahkan masalah. Cara berpikir tersebut adalah cara berpikir analitik dan sintetik. Cara berpikir analitik bersandar pada pengetahuan logika (logika silogisme), artinya pikiran berangkat dari kebenaran pengetahuan, proposisi yang berlaku secara umum, dan mengkaji atau menyimpulkan persoalan-persoalan yang khusus berdasarkan pengetahuan yang bersifat umum tersebut. Pengambilan kesimpulannya dilakukan secara deduktif. Sebaliknya, dalam berpikir sintetik berangkat dari pengetahuan yang bersifat khusus, fakta-fakta yang terbatas, dan dengan merangkai fakta-fakta itu tersusun suatu pengetahuan yang bersifat umum. Kesimpulan yang ditarik dari cara berpikir sintetis ini disebut induktif.
Baik cara deduktif maupun induktif keduanya mempunyai kelemahan. Kebenaran penyimpulan deduktif tidak saja sangat bergantung pada kebenaran premis mayor tetapi juga pada kebenaran penarikan kesimpulannya. Sebaliknya kebenaran penyimpulan induktif juga sangat tergantung pada kebenaran hasil pengamatan empiric yang juga sering menyesatkan. Kebenaran induktif juga tergantung dari kualitas kesimpulan yang dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengatasi kelemahan dari dua cara itu, dipadukanlah kedua cara berpikir itu, yang kemudian dikenal sebagai metode ilmiah. Penggabungan keduanya diharapkan memberikan beberapa keuntungan.